Masih ingatkah Anda negara mana yang menjadi Juara World Cup tahun 2006 silam? Ya ,jawabnya tim berkostum biru laut Italia. Tim berjuluk Azzuri ini menempatkan diri sebagai negara terkuat cabang olahraga sepakbola. Ini membuktikan Liga seri A Italia masih menjadi kompetisi paling elite di Eropa karena telah melahirkan pemain-pemain kelas Dunia.
Setelah memegang hak siar tayangan Liga Italia Seri A tahun 2007/2008 lalu, TELKOMVision kembali menjadi official broadcaster pertandingan Liga Italia Seri A musim kompetisi 2008/2009 untuk TV Berbayar. Namun berbeda dari tahun sebelumnya, tahun ini operator TV Berlangganan milik TELKOM ini akan menayangkan pertandingan langsung klub-klub papan atas Italia. Sepak terjang klub seperti Juventus, AC Milan, Inter Milan, Lazio dan AS Roma dapat disaksikan oleh pelanggan TELKOMVision.
Pertandingan perdana Liga Italia seri A akan digelar mulai 31 Agustus 2008, yang akan mempertemukan beberapa klub raksasa Italia. TELKOMVision akan menayangkan secara langsung pada partai pembukaan yakni pertandingan antara Cagliari melawan Lazio, Fiorentina melawan Juventus, Milan melawan Bologna, dan Roma yang berhadapan dengan Napoli.
Ajang kompetisi bergengsi ini diikuti 20 klub terbaik Italia dan ditayangkan di TELKOMVision mulai 31 Agustus 2008, berakhir pada bulan Mei tahun 2009. Laga tengah pekan akan dilakukan pada 24 September, 29 Oktober dan 28 Januari 2009. Sedangkan libur musim dingin akan berlangsung mulai 21 Desember hingga 11 Januari. Seri A juga akan dihentikan sementara untuk timnas Italia, yang akan menjalani babak kualifikasi Piala Dunia 2010 pada 7 September, 12 Oktober dan 29 Maret.
TELKOMVision telah memastikan sebagai pemegang hak siar tayangan pertandingan Seri A musim 2008/2009 untuk stasiun TV berbayar. "Kita memperoleh semua pertandingan yang disiarkan di setiap pekan, Sabtu dan Minggu," demikian dikatakan Direktur Content Marketing TELKOMVision Bambang Lusmiadi.
Menurut Bambang Lusmiadi, kalau di jam yang sama ada tiga pertandingan live, maka disiarkan ketiga-tiganya. ”Kalau ada empat, ya kita siarkan empat-empatnya. Karena TV kabel 'kan bisa punya banyak channel, bisa berpuluh-puluh," tambahnya. Dengan demikian pelanggan TELKOMVision tidak akan terlewatkan untuk menyaksikan pertandingan klub kesayangannya.
Semarak Liga Italia di TELKOMVision
Bagi anda pelanggan TELKOMVision, seluruh pertandingan kompetisi Seri A Liga Italia dapat anda saksikan di Channel TELKOMVision 2. Apabila ada pertandingan dengan waktu yang sama, maka TELKOMVision akan menyiarkan di Channel 3 dan Channel khusus Liga Italia. TELKOMVision akan menyiarkan secara eksklusif sebanyak 228 pertandingan Liga Italia dan 29 partai Copa Italia.
Upaya sinergi dengan TELKOM Grup juga dilakukan dengan mengirimkan SMS blast kepada pelanggan TELKOM Flexi, dan TELKOMSEL serta Kuis SMS untuk pelanggan TELKOM Flexi dan TELKOMSEL. Untuk memeriahkan program ini, akan digelar Acara nonton bareng, yang melibatkan dan bekerjasama dengan fans club Liga Italia seluruh Indonesia.
Untuk mendukung semarak Liga Italia, TELKOMVision juga meluncurkan paket olahraga terbaru dengan Liga Italia dan paket voucher menarik lainnya. So, bagi anda soccer mania, saksikan pentas sepakbola Italia di TELKOMVision. Bagi anda yang belum berlangganan TELKOMVision, cukup membeli perangkatnya (parabola dan dekoder) dan dapatkan vouchernya. Jangan lewatkan tayangan spesial ini.
Kamis, 06 Agustus 2009
Hary Tanoe lego Fren ke Esia
JAKARTA:PT. Global Mediacom Tbk, secara bertahap menjual saham anak perusahaannya yang memeiliki kegiatan diluar bisnis media.
Salah satu saham anak perusahaan yang akan dilepas PT. Mobile-8 Telecom Tbk, penyedia jasa telepon Fren, kepada PT. Bakrie Telecom Tbk (BTEL), operator seluler berbasis code division multiple access (CDMA) Esia.
"Kami mengkaji untuk fokus ke bisnis inti, yaitu media. Anak perusahaan yang berada diluar bisnis media akan kami lepas",ujar Presiden Grup dan CEO Global Mediacom Tbk, Bambang Hary Iswanto Tanoesoedibjo kepada Bisnis akhir pekan lalu.
Namun dia tidak bersedia berkomentar mengenai penjualan saham Mobile-8 kepada Bakrie Telecom.
Sebagai langkah awal divestasi Mobile-8, Global Mediacom pada awal bulan ini melepas 15,8% saham atau 3,19 miliar saham operator Fren ke pasar pada harga Rp.143 persaham dengan nilai Rp.457,54 miliar.
Dengan demikian, kepemilikan Global Mediacom berkurang dari 66,8% menjadi 51%.
"Tujuan dari transaksi itu adalah memperkuas fokus perseroan dibisnis media", tutur Hary. Namun dia tidak bersedia menjelaskan mengenai identitas investor yang membeli saham Mobile-8 itu.
Presdir Mobile-8 Wityasmoro Sih Handayanto mengatakan masalah divestasi itu merupakan urusan pemegang saham. "Saya tidak pernah mengetahui rencana itu dan [hal tersebut] tidak ada urusannya dengan Direksi.
Segera diumumkan
Sumber Bisnis yang mengetahui transaksi itu menambahkan kelompok Bakrie serius dengan rencana tersebut dan mereka membeli saham itu dipasar. "Mereka sudah bernegosiasi dan tidak lama lagi diumumkan kepublik.
Bisnis CDMA yang dikembangkan Mobile-8 sama dengan yang dioperasikan oleh BTEL saat ini, sehingga sangat mudah menyatukan keduanya dalam satu etnis bisnis.
Pemilik Grup Bakrie, Nirwan Dermawan Bakrie yang ditemui Bisnis kemarin tidak bersedia menjawab soal itu, "Saya tidak bisa menjawab. Tanyakan saja pada pak Anin (Anindya Novyan Bakrie, Dirut BTEL), ujarnya.
Ketika dihubungi Anindya Bakrie belum bersedia menjelaskan transaksi itu lebih jauh.
Namun, eksekutif yang mengetahui transaksi tersebut memastikan BTEL membeli 15,8%saham Mobile-8 itu melalui pasar.
"Keahlian Global Mediacom kan diindustri pertelevisian. Persaingan di industri ini luar biasa ketat. Kami butuh
fokus", ujarnya.
Selain menjual Mobile-8 kepada Bakrie Telecom, katanya Mobile-8 juga menjajaki mekanisme merger dengan Bakrie Telecom.
"Kedua operator terbukti mampu melalui masa sulit. Frequensinya sama 800 Mhz. Fren dan Esia sama-sama bergerak, tapi Esia di CDMA dan Fren disektor Fixed-wireless. Mereka saling melengkapi melalui merger ini dan daya saing mereka pasti meningkat" ujarnya.
Menurut dia, jika merger itu direalisasikan, saham Global Mediacom di Mobile-8 otomatis terdilusi.
Namun kekuatan aset Mobile-8 dan B-TEL akan membentuk perusahaan telekomunikasi batu terbesar keempat di Indonesia. Nilai aset gabungan Mobile-8 dan BTEL bisa mencapai Rp.12,6 triliun, dengan perincian 1.500 base transceiver station Fren Rp. 4,6 Triliun dan aset Bakrie Telecom Rp.8 triliun.
Sebagai perbandingan total aset PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, Rp.85 triliun, PT.Indosat Rp.46 trilun dan PT. Excelcomindo Pratama Tbk Rp.23 triliun.
Seorang Bankir investasi membenarkan BTEL ditawari saham Mobile-8. "Karena operator Fren menyerah, apalagi persaingan di bisnis seluler semakin ganas". (Abraham Runga/M. Munir Haikal)
Salah satu saham anak perusahaan yang akan dilepas PT. Mobile-8 Telecom Tbk, penyedia jasa telepon Fren, kepada PT. Bakrie Telecom Tbk (BTEL), operator seluler berbasis code division multiple access (CDMA) Esia.
"Kami mengkaji untuk fokus ke bisnis inti, yaitu media. Anak perusahaan yang berada diluar bisnis media akan kami lepas",ujar Presiden Grup dan CEO Global Mediacom Tbk, Bambang Hary Iswanto Tanoesoedibjo kepada Bisnis akhir pekan lalu.
Namun dia tidak bersedia berkomentar mengenai penjualan saham Mobile-8 kepada Bakrie Telecom.
Sebagai langkah awal divestasi Mobile-8, Global Mediacom pada awal bulan ini melepas 15,8% saham atau 3,19 miliar saham operator Fren ke pasar pada harga Rp.143 persaham dengan nilai Rp.457,54 miliar.
Dengan demikian, kepemilikan Global Mediacom berkurang dari 66,8% menjadi 51%.
"Tujuan dari transaksi itu adalah memperkuas fokus perseroan dibisnis media", tutur Hary. Namun dia tidak bersedia menjelaskan mengenai identitas investor yang membeli saham Mobile-8 itu.
Presdir Mobile-8 Wityasmoro Sih Handayanto mengatakan masalah divestasi itu merupakan urusan pemegang saham. "Saya tidak pernah mengetahui rencana itu dan [hal tersebut] tidak ada urusannya dengan Direksi.
Segera diumumkan
Sumber Bisnis yang mengetahui transaksi itu menambahkan kelompok Bakrie serius dengan rencana tersebut dan mereka membeli saham itu dipasar. "Mereka sudah bernegosiasi dan tidak lama lagi diumumkan kepublik.
Bisnis CDMA yang dikembangkan Mobile-8 sama dengan yang dioperasikan oleh BTEL saat ini, sehingga sangat mudah menyatukan keduanya dalam satu etnis bisnis.
Pemilik Grup Bakrie, Nirwan Dermawan Bakrie yang ditemui Bisnis kemarin tidak bersedia menjawab soal itu, "Saya tidak bisa menjawab. Tanyakan saja pada pak Anin (Anindya Novyan Bakrie, Dirut BTEL), ujarnya.
Ketika dihubungi Anindya Bakrie belum bersedia menjelaskan transaksi itu lebih jauh.
Namun, eksekutif yang mengetahui transaksi tersebut memastikan BTEL membeli 15,8%saham Mobile-8 itu melalui pasar.
"Keahlian Global Mediacom kan diindustri pertelevisian. Persaingan di industri ini luar biasa ketat. Kami butuh
Selain menjual Mobile-8 kepada Bakrie Telecom, katanya Mobile-8 juga menjajaki mekanisme merger dengan Bakrie Telecom.
"Kedua operator terbukti mampu melalui masa sulit. Frequensinya sama 800 Mhz. Fren dan Esia sama-sama bergerak, tapi Esia di CDMA dan Fren disektor Fixed-wireless. Mereka saling melengkapi melalui merger ini dan daya saing mereka pasti meningkat" ujarnya.
Menurut dia, jika merger itu direalisasikan, saham Global Mediacom di Mobile-8 otomatis terdilusi.
Namun kekuatan aset Mobile-8 dan B-TEL akan membentuk perusahaan telekomunikasi batu terbesar keempat di Indonesia. Nilai aset gabungan Mobile-8 dan BTEL bisa mencapai Rp.12,6 triliun, dengan perincian 1.500 base transceiver station Fren Rp. 4,6 Triliun dan aset Bakrie Telecom Rp.8 triliun.
Sebagai perbandingan total aset PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, Rp.85 triliun, PT.Indosat Rp.46 trilun dan PT. Excelcomindo Pratama Tbk Rp.23 triliun.
Seorang Bankir investasi membenarkan BTEL ditawari saham Mobile-8. "Karena operator Fren menyerah, apalagi persaingan di bisnis seluler semakin ganas". (Abraham Runga/M. Munir Haikal)
Penurunan Laba Telkom dipertanyakan
TELKOM e-Statement
(Layanan pengiriman Billing Statement Fastel pelanggan Telkom Sumatera melalui Email)
Anda pelanggan PT. Telkom di Area Sumatera ?
Sulit mendapatkan informasi tagihan secara rutin tiap bulannya ?
Kesulitan atau nggak ada waktu menghubungi 109 ?
Kini PT. Telkom Sumatera ( seluruh pulau Sumatera ) telah menyediakan layanan Informasi Tagihan Telkom ( Telepon Rumah, Flexi dan Speedy ) yang akan dikirimkan via e-mail pada tanggal 5 setiap bulannya atau setelah data tagihan sudah selesai diproses oleh PT. TELKOM.
Layananan ini mulai efektif sejak tagihan bulan Agustus 2008 (gratis loh ...), cukup dengan mengirimkan email kosong dengan subject "REG[spasi][nomor tlp,flexi atau speedy]" dan dikirim ke alamat email intag-sumatera@telkom.co.id, bisa juga melakukan registrasi melalui Plasa Telkom atau Contact Center 147 dan bulan berikutnya secara rutin kita menerima kiriman berupa invoice tagihan melalui email, untuk berhenti langganan TELKOM e-statement juga mudah, cukup kirim email kosong dengan subject "UNREG[spasi][nomor tlp,flexi atau speedy]" kirim ke alamat tersebut.
Melalui TELKOM e-statement ini kita akan mendapatkan banyak manfaat, antara lain :
* Dapat mengetahui besarnya tagihan secara rinci sebelum melakukan pembayaran.
* Mempunyai kesempatan untuk mengecek terlebih dahulu tagihan yang dikirim.
* Notifikasi akan dikirimkan via email jika tagihan sudah dibayar.
Informasi penting lainnya juga akan ditambahkan pada email yang dikirim, sehingga kita selalu dapat mengikuti perkembangan terakhir pada produk Telkom.
Untuk mendapatkan layakan ini, kita harus memenuhi persyaratannya antara lain :
* Memiliki Fasilitas Telekomunikasi milik PT. Telkom Sumatera
* Punya email account apa aja
* dan Jangan lupa registrasi
Jika kita memiliki beberapa nomor telepon, Flexi maupun Speedy yang sudah diregistrasi dan repot karena banyaknya invoice yang kita terima (makan space lagi), kita dapat melakukan grouping nomor-nomor tersebut menjadi satu pengiriman email saja dengan mengirimkan emali kosong dengan subject "GROUP[spasi][password baru]" kirim kealamat tersebut diatas. dan bulan berikutnya kita hanya menerima 1 email dari PT. TELKOM yang memuat beberapa nomor yang sudah kita registrasikan, kalau mau misahkan lagi kirim email dengan subject "UNGROUP" maka kita akan menerima beberapa invoice sesuai dengan nomor-nomor yang sudah diregistrasikan.
Untuk kenyamanan kita, PT. Telkom juga memberikan password untuk membuka informasi tagihan tersebut. Password standardnya adalah tiga digit terakhir dari nomor pelanggan/account yang terdapat pada bukti pembayaran atau pada Informasi Tagihan sebelumnya, kalau kita nggak punya rekening bulan-bulan sebelumnya yaa... gak bisa dibuka tuh invoice, makanya kalau udah bayar rekening jangan dibuang atau simpan sembarangan.
Jika nomor pelanggan/account kita 1057825, maka password yang kita masukkan adalah 825. Password ini bisa kita ganti dengan mengirim email dengan subject "CHPSW[spasi][nomor tlp,flexi atau speedy][spasi][password lama][spasi][password baru]" kirim ke intag-sumatra@telkom.co.id perubahan password baru ini mulai digunakan pada pengiriman invoice bulan berikutnya.
Gimana kalau lupa passwordnya ???? gampang, kirim email dengan subject "REQ[spasi][nomor tlp,flexi atau speedy]" kirim kealamat yang sama.
Nah, sementara ini dulu info dan sharing dari saya tentang produk barunya telkom, oh ya..... untuk pelanggan Telkom diluar sumatera juga disediakan, coba aja jenguk di http://www.telkom.co.id/e-service/index.php ini sifatnya nasional dan kita bisa registrasi disana, silahkan dicoba dulu ........
Langganan:
Postingan (Atom)