Kamis, 06 Agustus 2009

LIRA Desak Pemerintah Tegas terhadap RIM

Jakarta, Investor Daily – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) mendesak pemerintah untuk bersikap tegas mengenai peraturan tentang Blackberry dan terhadap produsennya Research In Motion (RIM).

“Jangan sampai pemerintah terlindas oleh Blackberry karena penjualannya di sini luar biasa pesat,” kata pakar telematika Roy Suryo sekaligus pembina LIRA dalam konferensi pers di Jakarta, akhir pekan lalu.

Roy mengatakan kenaikan persentase pengguna Blackberry mencapai 500% sejak pertama kali muncul pada 2005 yang pada saat itu izin importasi masih dipegang oleh satu operator saja.

Kerena itu, pihaknya mengimbau agar pemerintah, dalam hal ini Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) dan Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi (Ditjen Postel) bersikap tegas terhadap RIM untuk serius membangun pusat layanan purnajual (service center) dengan standar yang berlaku.

“Pengguna BB (Blackberry) di Indonesia sudah sekitar 500 ribu, namun untuk menyervis harus ke negara tetangga,” ujarnya.

Hal lain yang juga disinggung adalah ketegasan badan regulator untuk menetapkan peraturan penolakan aplikasi permohonan sertifikasi produk BB, apabila pusat layanan purnajual belum dibentuk. Semula ditetapkan paling lambat 16 Juli lalu dimundurkan menjadi 21 Agustus.

“Kami dukung pemerintah untuk tegas, namun regulator tidak konsisten dalam menerapkan peraturan tanggal,” ujarnya.

Roy menambahkan, ketegasan sikap dari pemerintah tidak hanya untuk membela kepentingan masyarakat yang membeli produk RIM, namun juga konsumen lainnya. Sebab, ada tiga operator yang siap menyusul untuk mengeluarkan Blackberry CDMA (code division multiple access) dengan kisaran harga Rp2 juta.

“Jangan sampai pemerintah kesannya tidak siap, ya sudah menerima apa adanya sajalah, kasihan masyarakat nantinya,” katanya.

Tidak ada komentar: