Sering wanita mengabaikan rasa gatal dan tidak nyaman akibat penggunaan pembalut. Biasanya dengan alasan, "Ah, tiap bulan hanya seminggu ini. Namanya orang lagi haid, pasti rasanya tidak nyaman." Padahal bisa jadi ia memang punya bakat alergi atau mengalami iritasi. Baru setelah parah, mereka pergi ke dokter.
Sebaiknya, jangan tunggu sampai parah, baru ke dokter untuk konsultasi. Karena semakin parah, tentunya semakin lama waktu yang diperlukan untuk pengobatan. Jika penyebabnya alergi, dokter akan memberi obat untuk mengatasinya, dan tentu saja yang bersangkutan harus menghindari sumber alerginya itu.
Walaupun wanita yang alergi dan mudah teriritasi pembalut ini tidak banyak jumlahnya, keluhan ini tak boleh dibiarkan dan harus diwaspadai efek yang mungkin ditimbulkannya. Bila tempat yang gatal dan pedih itu digaruk terus dan dibiarkan saja, bisa jadi timbul luka di situ. Dalam jangka panjang, luka yang dibiarkan saja bisa menjadi sumber infeksi. Ini yang berbahaya dan bisa menyebabkan bekas kehitaman.
Daerah sekitar kemaluan adalah daerah yang mudah lembab dan tertutup, bila ada luka dan infeksi di situ dan tidak ketahuan, dalam jangka panjang tentu dapat menimbulkan bermacam masalah yang lebih serius.
Memakai kain. Beberapa wanita, yang alergi pembalut, memilih jalan keluar dengan menggunakan kain yang dilipat-lipat. Tidak masalah, namun, apa pun pilihannya, ia tetap harus berkonsultasi supaya penyebab keluhannya bisa jelas diketahui. Juga, pastikan bahwa kain yang digunakan mempunyai daya serap yang baik, seperti katun.
Pastikan pula mencuci kainnya harus benar-benar bersih. Bila kotoran atau deterjen yang masih tersisa terus-menerus menempel pada daerah sekitar kemaluan, tentu akan menimbulkan masalah baru. Lagi pula, penggunaan kain yang dilipat-lipat ini secara psikologis akan mengganggu, Ada rasa tidak nyaman karena takut darah tembus keluar, tidak praktis, dan sebagainya.
Yang jelas dilarang adalah melapisi kain itu dengan plastik supaya tidak tembus darah. Kulit akan dikondisikan seperti 'diperam', dan hal tersebut bisa memicu iritasi.
Cara pencegahan. Supaya tidak terjadi alergi atau iritasi saat menggunakan pembalut, ada beberapa hal yang disarankan, lebih utama lagi untuk wanita yang berbakat alergi, di antaranya:
Pilih pembalut yang seaman mungkin, yaitu yang tidak memakai pewangi.
Sering ganti pembalut. Usahakan dalam sehari, ganti pembalut minimal 2-3 kali, atau bila dirasa sudah tidak nyaman atau basah, segera ganti.
Usahakan daerah sekitar organ intim selalu kering saat haid. Keringat dan kelembaban yang tinggi juga bisa menjadi pemicu iritasi.
Mengganti merek pembalut juga disarankan bila terasa tidak nyaman dipakai. Tidak semua merek sama nyamannya bila digunakan oleh orang yang berbeda.
Bila sudah timbul keluhan seperti; gatal, pedih, panas, memerah, pada kulit sekitar kelamin, segera konsultasikan ke dokter. Pada kasus dermatitis kontak iritan batas kulit yang memerah dapat terlihat jelas dan kadang nampak iritasi, sedang pada dermatitis kontak alergi tidak begitu terlihat batasnya.
Dan perlu diketahui, Dermatitis kontak iritan bisa terjadi pada semua orang, sedang dermatitis kontak alergi hanya bisa terjadi pada orang yang berbakat alergi saja.
Kamis, 06 Agustus 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar