Jakarta, Investor Daily – PT Sigma Cipta Caraka optimistis bisnisnya tumbuh hingga 28% pada tahun ini. Industri keuangan dan telekomunikasi adalah sektor yang jadi incaran anak perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) di bidang solusi teknologi informasi dan Komunikasi (TIK).
Direktur Utama PT Sigma Cipta Caraka Djarot Subiantoro mengatakan, permintaan solusi berbasis TIK tetap tinggi di Tanah Air. Kondisi geografi dan sosiologi Indonesia yang berkepulauan menuntut adanya teknologi tinggi bagi perusahaan yang memiliki banyak cabang.
Perusahaan membutuhkan suatu aplikasi yang sesuai dengan strategi bisnisnya. Oleh sebab itu, perusahaan tidak segan mengalokasikan belanja modalnya untuk kepertluan TI dengan proprosional.
“Belanja TI nasional tahun ini kami duga naik dua digit. Kisarannya masih belasan persen,” kata Djarot yang juga ketua umum Asosiasi Perusahaan Peranti Lunak Indonesia (Aspiluki) ini. Untuk angkanya belum bisa dirilis karena masih dalam perhitungan.
Melihat potensi pasar yang menggiurkan, Sigma yakin, pertumbuhan bisnis dan pendapatannya naik, masing-masing sebesar 28% dan 50%. Sebuah target, ujar dia, memang harus tinggi karena berangkat dari kondisi riil yang ada.
Sebenarnya, lanjut Djarot, target ini bisa lebih besar bila negara-negara sumber teknologi, seperti Amerika Serikat (AS) dan Eropa tidak mengalami kelesuan ekonomi. Di antara dampak kondisi krisis finansial global tersebut pada lonjakan harga bahan baku, yang kemudian berimbas pada kenaikan harga produk. Akibatnya, produk teknologi menjadi mahal.
Untuk itu, perusahaan dituntut lebih selektif dalam memilih solusi bisnis. inilah yang ditangkap Sigma dengan membuat sejumlah peoduk inovatif, terutama untuk sektor keuangan dan pertambangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar